Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tim penyusun dapat menyelesaikan panduan pelaksanaan MPLS di Tengah Pandemi Covid-19. Dalam kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi dukungan serta bantuannya sehingga panduan ini bisa selesai. Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang membantu dalam penyusunan hingga terselesaikannya panduan ini. Kami menyadari bahwa panduan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran, masukan yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari para pembaca dan pengguna panduan ini. Jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam panduan ini, maka akan dilakukan perbaikan atau penyempurnaan lebih lanjut demi semakin baik dan sempurnanya panduan ini.
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan.Penyakit akibat infeksi SARS-CoV-2 pada manusia pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada pertengahan Desember 2019.
Infeks iSARS-CoV-2 terjadi di jaringan dan saluran paru-paru yang menyebabkan peradangan diparu-paru dan saluran pernapasan hingga membuat pernapasan menjadi lebih sulit, lalu berkembang menjadi pneumonia dan bronkitis. Gejala COVID-19 dapat muncul dalam satu atau dua hingga empat belas hari setelah terpapar virus . Gejala COVID-19 berupa demam ≥ 38 0C, pilek, nyeri tenggorokan, batuk dengan lendir, nyeri dada, dan sesak saat bernapas. COVID-19 bisa menimbulkan komplikasi serius berupa sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian. Penderita COVID-19 bisa menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Beberapa orang hanya mengalami pilek ringan, sementara yang lain harus dirawat di rumah sakit, bahkan meninggal karena paru-parunya meradang dan terisi cairan. Sebaliknya, sejumlah kasus infeksi virus ini juga menunjukkan tidak adanya gejala apapun pada pasien yang dideteksi positif. Hal ini karena sistem kekebalan yang memainkan peran penting dalam merespon infeksi COVID-19 tersebut. COVID-19 dapat ditransmisikan dari manusia ke manusia. Virus ini menyebar melalui percikan air liur penderita (bantuk dan bersin), menyentuh tangan atau wajah penderita, menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur penderita. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa virus dapat tetap hidup pada plastik dan baja hingga tiga hari,tetap itidak bertahan hidup diatas karton selama lebih dari satu hari atau pada tembaga selama lebih dari empat jam. Obat untuk COVID-19 belum ada, sehingga perawatan difokuskan pada pengurangan gejala, misalnya memberikan obat pereda demam dan nyeri,perlakuan mandi dengan air hangat, istirahat yang cukup dan tidak keluar rumah, dan banyak minum air putih. Pada umumnya penderita COVID-19 akan pulih dengan sendirinya, perlakuan yang diberikan pada penderita adalah isolasi, serial foto toraks sesuai indikasi, terapi simptomatik , terapi cairan, ventilator mekanik (bila gagal napas), dan bila disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik. Antibiotik ini tidak bekerja untuk melawan COVID-19, karena antibiotik bekerja pada bakteri.
Pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah mengubah paradigma pendidikan Indonesia. Salah satu yang dapat diamati adalah penerapan sistem pendidikan di SMKN 1 Nguling dengan adanya pergeseran dari pembelajaran konvensional secara tatap muka ke arah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dapat diakses dengan memanfaatkan teknologi digital. Konsep PJJ ini juga akan diadopsi dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Kegiatan MPLS sepenuhnya akan dilaksanakan dari rumah menggunakan metode blended learning (kombinasi luring dan daring)
Copyright © 2017 - 2025 SMK NEGERI 1 NGULING All rights reserved.
Powered by sekolahku.web.id